Gerejabagai bahtera Di laut yang seram Mengarahkan haluannya Ke pantai seberang Hai, kau yang takut dan resah Kau tak sendirian Teman sejalan banyaklah Dan Tuhan di depan Bersama-sama majulah Bertahan, berteguh Tujuan akhir Tuhanlah Labuhan yang teduh Tuhan, tolonglah Tuhan, tolonglah
GEREJA BAGAI BAHTERA Syair dan lagu Ein Schiff das man Gemeinde nennt; Martin G. Schneider Terjemahan YAMUGER Hak Cipta Gustav Bosse Verlag Gereja bagai bahtera di laut yang seram mengarahkan haluannya ke pantai seberang. Mengamuklah samudera dan badai menderu; gelombang zaman menghempas, yang sulit ditempuh. Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih Betapa jauh, dimanakah labuhan abadi? Refrein Tuhan, tolonglah! Tu_han, tolonglah! Tanpa Dikau semua binasa kelak. Ya Tuhan tolonglah! Gereja bagai bahtera pun suka berhenti, tak menempuh samudera, tak ingin berjerih dan hanya masa jayanya selalu dikenang, tak ingat akan dunia yang hampir tenggelam! Gereja yang tak bertekun di dalam tugasnya, tentunya oleh Tuhan pun tak diberi berkah. Gereja bagai bahtera diatur awaknya, setiap orang bekerja menurut tugasnya. Semua satu padulah, setia bertekun, demi tujuan tunggalnya yang harus ditempuh. Roh Allah yang menyatukan, membina, membentuk di dalam kasih dan iman dan harap yang teguh. Gereja bagai bahtera muatannya penuh, beraneka manusia yang suka mengeluh, yang hanya ikut maunya, mengritik dan sok tahu sehingga bandar tujuan menjadi makin jauh. Tetapi bila umatNya sedia mendengar, tentulah Tuhan memberi petunjuk yang benar. Gereja bagai bahtera di laut yang seram, mengarahkan haluannya ke pantai seberang. Hai 'kau yang takut dan resah, 'kau tak sendirian; teman sejalan banyaklah dan Tuhan di depan! Bersama-sama majulah, bertahan berteguh; tujuan akhir adalah labuhan Tuhanmu! Berdasarkan Kitab 1 Yoh 21, 2 Kor 120 Refrein) Tuhan, tolonglah! Tuhan, tolonglah! Tanpa Dikau semua binasa kelak. Ya Tuhan tolonglah! (3) Gereja bagai bahtera diatur awaknya, setiap orang bekerja menurut tugasnya. Semua satu padulah,
Judul Lagu Gereja Bagai Bahtera Lagu Martin G. Schneider 1963 Syair "Ein Schiff das man Gemeinde nennt", Martin G. Schneider 1963 Penerjemah Yamuger 1988 Tata Suara / Arransement G. Soumokil 1990/1998 Nada Dasar La=Es Birama 4/4 Tempo 1/4=100 Syair / Lirik Bagai Bahtera tegak di samudra. Gelombang Zaman harus di tempuh Tanpa Dikau semua binasa kelak. Tanpa Dikau kan binasa kelak. Gereja bagai bahtera di laut yang seram mengarahkan haluannya ke pantai seberang. Mengamuklah samudera dan badai menderu, gelombang zaman menghempas dan sulit ditempuh. Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih. Berapa lagi jauhnya labuhan abadi? Tuhan tolonglah! Tuhan, tolonglah! Tanpa Dikau semua binasa kelak, Ya, Tuhan tolonglah. Ya Tuhan tolonglag seg'ra seg'ra Disamudra gelombang zaman menghempaskan. Tanpa Tuhan semua binasa kelak Gereja bagai bahtera diatur awaknya Oleh awaknya setiap orang bekerja menurut tugasnya. Semuanya satu semuanya bersatu dan setia bertekun. demi tujuan tunggalnya yang harus ditempuh. Roh Allah yang menyatukan, membina, membentuk di dalam kasih dan iman dan harapan yang teguh Tuhan tolonglah! Tuhan, tolonglah! Tanpa Dikau semua binasa kelak, Ya, Tuhan tolong, Ya, Tuhan tolong Tolonglah, tolonglah. Tolonglah kami, tolonglah kami, yatolonglah kami Gereja di laut yang seram, ya tolonglah Bagai bahtera Gereja bagai bahtera Gerejamu tetap tegak-tetap Teks Lagu Gereja Bagai Bahtera Arr. by Soumokil
Haikau yang takut dan resah, kau tak sendirian, teman sejalan banyaklah dan Tuhan di depan. Bersama-sama majulah, bertahan berteguh, tujuan akhir Tuhanlah, labuhan yang teduh. Gereja bagai bahtera di laut yang seram, mengarahkan haluannya ke pantai seberang. Hai kau yang takut dan resah kau tak sendirian teman sejalan banyaklah dan Tuhan di depan. Gambar1.7 Bahtera Sumber: www.freegraphicdowload.com. Diakses 27 Mei 2014 . Gambar 1.8 Cincin Perkawinan dan terbentuk menurut pola persatuan-Nya dengan Gereja. Sebab seperti dulu Allah menghampiri bangsa-Nya dengan perjanjian kasih dan kesetiaan, begitu pula sekarang Penyelamat umat manusia dan Mempelai Gereja, melalui sakramen perkawinan

Tuhan tolonglah! Tanpa Dikau semua binasa kelak. Ya Tuhan, tolonglah. 5. Gereja bagai bahtera di laut yang seram, mengarahkan haluannya ke pantai seberang. Hai kau yang takut dan resah, kau tak sendirian; teman sejalan banyaklah dan Tuhan di depan! Bersama-sama majulah, bertahan, berteguh;

Gerejabagai bahtera di laut yang seram Am G F G Am F G E mengarahkan haluannya ke pantai seberang F G Em Am F G E Mengamuklah samudera dan badai menderu Am G Em Am Am Gm E gelombang zaman menghempas, yang sulit ditempuh Am G F G Am G Am Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih Am G F G Am F G E Betapa jauh, di manakah labuhan a-badi? [Reff]
s3uZc.
  • 3tgkfb207m.pages.dev/243
  • 3tgkfb207m.pages.dev/700
  • 3tgkfb207m.pages.dev/108
  • 3tgkfb207m.pages.dev/809
  • 3tgkfb207m.pages.dev/641
  • 3tgkfb207m.pages.dev/911
  • 3tgkfb207m.pages.dev/25
  • 3tgkfb207m.pages.dev/786
  • 3tgkfb207m.pages.dev/679
  • 3tgkfb207m.pages.dev/268
  • 3tgkfb207m.pages.dev/965
  • 3tgkfb207m.pages.dev/835
  • 3tgkfb207m.pages.dev/568
  • 3tgkfb207m.pages.dev/756
  • 3tgkfb207m.pages.dev/692
  • lirik lagu gereja bagai bahtera